Setelah melakukan instalasi seperti pada tutorial Instalasi Server Ubuntu sebelumnya, kali ini penulis akan menjelaskan konfigurasi dasar pada Ubuntu Server agar dapat diberdayakan untuk keperluan-keperluan yang lebih kompleks.
Konfigurasi dasar akan meliputi updates, keamanan serta aplikasi yang secara mendasar dibutuhkan oleh sebuah mesin server. Kembali penulis ingatkan dalam tutorial ini pembaca akan lebih banyak berinteraksi dengan mesin server melalui lingkungan textual (CLI) dan untuk mempersingkat waktu mari kita mulai saja tahapan-tahapannya.
- Updates
Pastikan mesin server sudah terhubung dengan jaringan dan dapat terhubung dengan internet. Sama halnya dengan edisi desktop, updates sangatlah penting untuk sistem server Ubuntu. Login ke dalam sistem Ubuntu Server menggunakan profil user yang telah anda buat. Selanjutnya periksa updates dengan menjalankan perintah berikut :sudo apt-get update
Setelah pemeriksaan update selesai, lanjutkan dengan instalasi update yang sudah diperoleh dengan menjalankan perintah :
sudo apt-get dist-upgrade
Lamanya proses download dan instalasi bergantung pada kecepatan koneksi internet (bandwidth) dan spesifikasi komputer yang digunakan.
Jika proses updates sudah selesai, anda perlu melakukan restart mesin server agar updates dapat diterapkan secara menyeluruh pada sistem server. Jalankan perintah berikut untuk restart server :sudo shutdown -r now
- Firewall
Setelah anda login kembali ke dalam sistem server, periksalah fungsi firewall yang sebenarnya sudah terpasang. Biasanya secara default sistem Ubuntu Server belum mengaktifkannya. Jalankan perintah berikut untuk mengetahui status  firewall :sudo ufw status
Bila firewall masih incative anda bisa mengaktifkannya dengan mengeksekusi perintah dibawah ini :
sudo ufw enable
Dan periksalah kembali statusnya untuk memastikan apakah firewall sudah berjalan.
- Instalasi Telnet Server
Untuk memudahkan kebutuhan administrasi server, seperti konfigurasi, instalasi aplikasi, dan lainnya, perlu kiranya kita memasang aplikasi remote. Alangkah tidak nyamannya anda jika harus bolak-balik ke server room hanya untuk melakukan restart atau administrasi ringan lainnya. Salah satu aplikasi remote yang dapat digunakan adalah Telnet Server, yaitu sebuah service remote pada suatu host melalui protokol IP dimana antara client dan server dapat berinteraksi pada lingkungan command line. Jalankan perintah berikut dibawah untuk memasang Telnet Server.sudo apt-get install xinetd telnetd
Jika pemasangan sudah selesai, restart service network pada server dengan menjalankan perintah berikut :
sudo service networking restart
Selanjutnya kita perlu melakukan beberapa konfigurasi agar Telnet Server dapat di akses. Caranya, edit inetd.conf dengan menggunakan Vim seperti pada perintah dibawah ini :
sudo vim /etc/inetd.conf
Setelah terbuka, tambahkan script berikut dibawah pada baris terakhir. Simpan dan tutup jika sudah selesai.
telnet stream tcp nowait telnetd /usr/sbin/tcpd /usr/sbin/in.telnetd
Selain menambahkan script pada service network (inetd.conf), kita juga perlu menambahkan sedikit konfigurasi pada service Telnet (xinetd.conf). Buka dan edit xinetd.conf seperti perintah berikut.
sudo vim /etc/xinetd.conf
Kemudian tambahkan beberapa script tepat dibawah # log_type = SYSLOG daemon info, antara lain :
instances = 60 log_type = SYSLOG authpriv log_on_success = HOST PID log_on_failure = HOST cps = 25 30
Jika sudah selesai, simpan dan tutup editor Vim.
Restart service Telnet dengan perintah :
sudo /etc/init.d/xinetd restart
Kemudian periksalah status service Telnet. Seharusnya service sudah aktif. Tekan Control+C untuk keluar dari informasi status Telnet.
sudo service xinetd status
Jika sudah aktif bukalah (allow) port 23 pada firewall. Port 23 adalah port yang digunakan oleh Telnet.
sudo ufw allow 23
Jangan lupa periksa juga status firewallnya.
sudo ufw status
Cobalah anda lakukan remote ke server dengan menggunakan Telnet Client pada komputer yang berbeda. Seharusnya anda sudah bisa mengakses dan login ke server.
- Instalasi SSH Server
Selain Telnet, ada service lain yang bisa digunakan untuk remote access ke server, yaitu SSH (Secure Shell). Adanya kemungkinan protokol Telnet yang diblokir oleh Network Administrator, maka service ini adalah penggantinya yang lebih aman dari pada Telnet. SSH akan menggunakan port 22, oleh sebab ada baiknya anda perlu membuka (allow) port 22 terlebih dahulu di firewall server. Instalasinya adalah sebagai berikut :sudo apt-get install openssh-server
Tidak ada konfigurasi tambahan untuk SSH, anda dapat langsung membukanya dengan aplikasi SSH Client seperti Putty asalkan port 22 tidak diblokir.
Biasanya jika konektivitas SSH dapat terhubung antara server dan client, anda akan diminta untuk accept authentification key sebagai kriptografi keamanan. Tekan saja tombol Yes untuk untuk melanjutkan akses ke server.
- Instalasi FTP Server
Belum komplit rasanya jika sebuah server tidak dilengkapi layanan pertukaran data melalui protokol jaringan. FTP (File Transfer Protocol) adalah salah satu service yang wajib dimiliki oleh sebuah server untuk melayani transaksi data yang dimaksudkan. Service ini menggunakan port 21, maka bukalah/allow terlebih dahulu port 21 di firewall sebelum pemasangan. Perintah instalasinya adalah sebagai berikut :sudo apt-get install vsftpd
Sama halnya dengan SSH, secara standar pemakaian FTP service tidak perlu dikonfigurasi, anda hanya perlu menggunakan aplikasi FTP Client di komputer yang berbeda untuk mengakses ke server, misalnya dengan menggunakan FileZilla Client.
Demikian kiranya penulis sampaikan perihal konfigurasi dan penambahan beberapa service pada sebuah Ubuntu Server yang dipersiapkan secara standar agar dapat digunakan untuk mendukung kebutuhan skalabilitas komputasi yang lebih luas lagi nantinya. Selamat mencoba.
Tutorial selanjutnya “Apache, MySQL, php, phpMyAdmin dan Webmin pada Ubuntu Server“